Kesimpulan bentuk wayang kayon 

 

Kesenian wayang kulit tidak hanya memiliki nailai adi luhung aspek pertunjukan tapi pada aspek bentuknya. Dalam perkembangan zaman bentuk kayon mengalami perubahan. Seiring perubahan zaman kayon surakarta mengalami perubahan dan ragam bentuk pada perubahan bentuk figurnya diketahui 1856 M ada dikoleksi dimuseum Belanda yang dimana isiannya sak kembaran bentuk harimau dan banteng. Bentuk kayon dipengahuruhi oleh aspek bidang dan isian bentuknya dan inofasi terjadi adanya kreatif yang dilakukan oleh seniman dari pengalamannya pada bentuk kayon sebelumnya dan nilai filosofi terdapat simbolitas unsur pembentuknya yang ditemukan figur kayon dari kasil inofasi. Terdapat 5 aspek bentuk kayon yaitu ukuran (tinggi 74-99cm, lebar 38-59cm), bidang yaitu raut wong tu, bedahan dan kandi wungtu dan untuk struktur bidang ada pucukan, genukan atau lengkeh dan palemahan bidang datar lalu terdapat inofasi baru yaitu umpak tonjolan kecil. Ragam singgingan terdapat sorotan, gemblangan, dan padang bulan lalu untuk ragam sunggingan belakang terdapat sunggingan api dan sunggingan air.  

 

Kaidah bentuk figur kayon dari ragam bentuk kayon terdapat 4 yang pertama bentuk ideal bentuk kayon menggunakan golden ratio terdapat 2 perbandingan ideal yaitu 11:6 dan 13:7 yang memenuhi syarat berbandingan lebih kecil dari 2:1 dan bisa sama dengan 5:3 maka disumpulkan pembentukan idean adalah 13:7. Seluruh bidang kayon memiliki 3 struktur yaitu pucukan, genukan lengkeh, dan palemahan. Untuk isian isi dari puncukan selalku pohon hayat, genukan selalu ada lar, lengkeh berisi objek alam dan palemahan kosong atau isian tidak terkait yang ada diatasnya. Dari itu kesimpulan inofasi bentuk kayon Surakarta memiliki estetika yang disebut wondo kayon. 

 

Pengalaman estetis bahwa ada pengalaman citra estetis dan bentuk dan rasa. Pengalaman yang terjadi citra estetiis yaitu seniman akan memperlihatkan persepsinya, terdapat 3 bentuk persepsi yang pertaman adalah persepsi kayon yang kedua persepsi gunungan dan yang ketiga persepsi alam isian kayon berpusat pada isian pohon yang berada di pucukan figur kayon sedangkan gunungan berpusat pada kerucut bidang dan persepsi alam berpusat dalam bidang datar yang terlihat pada lukisan figur kayon.  

 

Terdapat 3 hal yang pertama makrokosmos yang dimana bentuk figur yang dilihat dari unsur unsurnya, triloka dan unsur bidangnya, lalu yang dua mikrokosmos terdapat 2 hal yaitu jagat alit (dilihat dari unsur)dan karep adalah konsep dimana figur tersebut diciptakan dalam membuat figure kayon yaitu harus memiliki konsep tapi tidak harus dipaksakan karena ada dua idealitas yaitu kelumarhan dan suatu hal yang bersifat maki dan kemudian yang ketiga metakosmos terdapat 2 hal yaitu sangkan paraning dumadi dan memayu hayuning bawana bentuk dari kayon ini bersifat simetris maka berkesimpulan nilai filosofis bentuk figur kayon merupakan padangan manusia terhadap dunia yang terdiri dari makrokosmos, mikrikosmos dan metakosmos. 

 

Kesimpulan dari kesimpulan diatas kayon wayang kulit memiliki moral dan nilai kearifan serta kehidupan manusia didunia 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini