hubungan semiotika pada benda disekitar kita  


 



Benda ini adalah sebuah binder, binder ini saya beli pada tahun 2016 saat saya masih berada dibangku SMA sampai saat ini saya masih menggunakan benda ini untuk menulis materi-materi yang saya dapatkan bersama buku ini saya sudah melewati sedih dan senang saat menuntut ilmu yang sulit untuk dilupakan seperti saat tahun 2019 ketika pandemi covid mulai dan seluruh dunia lockdown saat itu adalah tahun tersulit dihidup saya karena tidak bertemu dengan teman kuliah saya yang selalu mengerti saya dan mendukung saat saya susah didalam perkuliahan, saya sampai mengunci diri dikamar dan keluarga saya mempertanyakan ada apa dengan diri saya. 

 

Beberapa bulan terpuruk akhirnya keluarga saya memutuskan untuk membawa saya ke psikolog, saat dipsikolog sama mengatakan saya terpuruk karena lockdown yang sedang terjadi saat ini, saya merindukan aktifitas dan teman teman saya dikampus saya yang dulu, pergi kekelas, perpustakaan, kantin, mengerjakan tugas dicafe terdekat, mengobrol dan tertawa saya benar benar merindukan hal tersebut saya selalu teringat saat melihat binder ini selain itu ada kebisaan saya saat kuliah dulu yang paling dirindukan adalah saat diperpustakaan didapan laptop dan binder mengerjakan tugas sendiri sambil melihat jendela yang besar yang menampilkan pepohonan saat siang hari sambil menunggu kelas selanjutnya dimulai. 

 

Binder ini seperti memberikan saya pelajaran bahwa hargailah teman kalian dan moment moment saat itu karena saya sempat bertengkar hebat dengan teman teman saya tapi beruntungnya bisa diselesaikan dengan baik dan saya masih berkomunikasi dengan teman saya. 

 

Sebagai mahluk hidup didalam masyarakat dan selalu berintraksi dengan masyarakat lain tentu membutuhkan alat komunikasi agar saling memahami tentang suatu hal. Dari cerita saya diatas adalah salah satu contoh dari semiotika, apa itu semiotika? Semiotika adalah metode analisis dari objek yang ada disekitar kita, semiotika ini berasal dari kata semeion” bahasa Yunani yang artinya tanda. Menurut Berger semiotikan memiliki dua tokoh yaitu Ferdinand de Sausser dan Charles Snader Pierce, didasari anggapan bahwa perbuatan atau tingkah laku manusia memiliki makna atau berfungsi sebagai tanda, yang dibelakangnya harus ada perbedaan dan konvensi yang memungkinkan makna tersebut. 

 

Teori semiotika Charles Sanders Peirce seri disebut “grand teorikarena bersifat menyeluruh, deskripsi struktual dari semua penandaan, Peirce ingin mengindentifikasikan partikel dasar dari tanda dan menggabunggan kembali komponen dalam struktur tunggal dalam mengkaji objek terdapat tiga konsep trikotommi yaitu sign, objek dan interpretan. 

 

Bagi de Saussure sejumlah tanda yang terdapat didalam jaringan sistem dan dapat disusun dalam sejumlah struktur. Setiap tanda dalam jaringan itu memiliki dua sisi yang tak terpisahkan seperti dua halaman dalam selembar kertas, de Saussure memberi contoh kata arbor yang dalam bahasa latin yang artinya pohon. Kata ini adalah tanda yang terdiri atas dua segi yakni arbor dan konsep pohon, arbor disebut sebagai citra akustik yang memiliki relasi dengan konmsep pohon yakni signfie hubungan ini disebut hubungan arbirer. 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini